Minggu, 03 Juni 2012

Bab 6. Peran Sektor Luar Negeri Pada Perekonomian Indonesia



Perdagangan Antar Negara
           
Peranan perdagangan luar negeri bagi pembangunan ekonomi Indonesia
  • Memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri
  • Persaingan mendorong terciptanya kemajuan tekhnologi
  •  Dapat memperluas pasar
  • Meningkatkan penerimaan Negara melalui bea masuk maupun bea keluar
  • Mempererat hubungan dengan Negara lain

            Kebijaksanaan perdagangan luar negeri
  • Tarif, adalah kebijakan pengenaan bea masuk terhadap produk-produk yang masuk atau keluar dari wilayah
  • Quota, adalah kebijakan yang mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu dengan tariff yang diturunkan selama jangka waktu tertentu
  • Larangan ekspor, adalah kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk melarang ekspor produk tertentu seperti bahan baku rotan, kayu mentah, dan minyak sawit
  • Subsidi, adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan berupa modal dan lain-lain
  • Premi, adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil mencapai target
  • Diskriminasi harga, adalah penetapan harga berbeda untuk pasar berbeda
Hambatan Perdagangan Antar Negara
  • Bea ekspor yang tinggi
  • Prosedur ekspor yang rumit
  • Tindakan proteksi yang dilakukan Negara lain
  • Persaingan dari Negara lain
  • Kelompok-kelompok ekonomi dari Negara importer, seperti Uni Eropa
Neraca Pembayaran Luar Negeri Indonesia

Neraca pembayaran internasional adalah suatu ikhtisar yang menyusun secara sistematis transaksi yang terjadi antar Negara dalam suatu periode tertentu yang dinyatakan dengan uang. Komponen neraca pembayaran terdiri atas neraca perdagangan, jasa, modal, dan moneter.
 Neraca pembayaran Indonesia :
      Bank Indonesia (BI) mencatat surplus neraca pembayaran sebesar US$ 11,856 miliar.
      Jumlah ini menyusut 60,85% dibandingkan surplus neraca pembayaran tahun 2010 yang
      mencapai US$ 30,285 miliar. Surplus neraca pembayaran mengempis lantaran surplus
      pada transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial juga berkurang. Ambil
      contoh, surplus transaksi berjalan, pada 2010 mencapai US$ 5,144 miliar, tapi tahun lalu
      hanya US$ 2,070 miliar.
      Suplus pada transaksi berjalan mengecil, salah satunya karena pertumbuhan impor yang
      cukup cepat pada tahun lalu. Pada 2011, impor tercatat sebesar US$ 166,12 miliar, lebih
      besar dari 2010 yang tercatat US$ 127,45 miliar. Untungnya, pertumbuhan ekspor kita
      juga tinggi, naik dari US$ 158,074 miliar pada 2010 menjadi US$ 201,472 miliar pada
      tahun lalu. Surplus yang besar pada neraca perdagangan ini cukup menolong posisi
      transaksi berjalan. Tekanan neraca pembayaran makin besar karena surplus transaksi
      modal dan finansial pada tahun lalu juga anjlok drastis, dari US$ 26,620 miliar di 2010
      menjadi US$ 14,018 miliar pada 2011. Investasi langsung dan portofolio yang menyusut
      menjadi biang keladinya. Pada 2010, investasi langsung dan portofolio masing-masing
      tercatat sebesar US$ 11,106 miliar dan US$ 13,202 miliar. Sedangkan tahun lalu
      investasi langsung turun menjadi US$ 10,437miliar dan portofolio turun menjadi US$
      4,198 miliar.

     Peran Kurs Valuta Asing
           
Pada dasarnya ada tiga sistem atau cara untuk 
            menentukan tinggi-rendahnya kurs atau nilai tukar valuta asing:
  1. Kurs tetap, karena dikaitkan dengan emas sebagai standard atau patokannya.
  2. Kurs bebas, yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran valuta asing di pasaran bebas, lepas dari kaitan dengan emas. Dalam hal ini kurs bisa naik – turun dengan bebas. Dewasa ini orang bicara tentang kurs mengambang (floating rates)
  3. Kurs dibuat stabil berdasarkan perjanjian internasional yaitu ditetapkan oleh pemerintah/bank sentral dalam perbandingan tertentu dengan dollar atau emas sebagai patokan.
    Peran valuta asing terhadap perekonomian di indonesia adalah sangat penting. Karena valuta asing merupakan alat pembayaran antar negara. Barang dan jasa yang diimpor itu harus dibayar. Untuk pembayaran itu diperlukan valuta asing atau devisa (Foreign exchange), yaitu valuta (mata uang) yang mau diterima oleh dunia internasional. Devisa itu kita peroleh dari hasil ekspor (devisa umum) atau kredit bank luar negeri (devisa kredit).


REFERENSI :

3.      http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/13/peran-sektor-luar-negeri-pada-perekonomian-indonesia/








Tidak ada komentar:

Posting Komentar