Jumat, 01 Juni 2012

Bab 4. Struktur Produksi, Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


Struktur Produksi
         
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Pendapatan Nasional
    
3 definisi pendapatan nasional, yaitu :
·        Arus barang dan jasa yang dihasilkan
·        Arus pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan tersebut
·   Arus pendapatan yang diterima oleh factor-factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut


Penghitungan pendapatan nasional dengan 3 pendekatan :

·        Pendekatan Produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sector dalam suatu negara selama 1 tahun
PN = (P1 Q1) + (P2 Q2) + … + (Pn Qn)
Keterangan :
P = Price (harga)                                                Q = Quantity (jumlah)

·        Pendekatan Pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh factor-factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara selama 1 tahun.
PN = w + i + r + p
Keterangan:
r = rent income (sewa)
w = wage and salary income (gaji dan upah)
i = interest income (bunga)
p = profit income (laba usaha)

·        Pendekatan Pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di suatu Negara dalam 1 tahun.
PN = C + I + G + ( X – M )
Keterangan:
PN = Pendapatan Nasional                        G = Pengeluaran pemerintah
 C   = consumption                                        I  = Investment                                  
 X   = Export                                                    M = Import
·        Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang diterima oleh masyarakat dan siap dibelanjakan oleh si penerima pendapatan tersebut.
DI = PI-Pajak Langsung
Sebelumnya di pendapatan perseorangan rumus untuk menghitung PI, yaitu :
PI = (NNI-Transfer Payment)-(Pajak Perseroan+Laba Ditahan+Iuran Jaminan Sosial+Iuran Asuransi)


Pendapatan Nasional Per Kapita, dihitung dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk Negara yang bersangkutan pada tahun tersebut.
                  Pendapatan Per Kapita =            PDB tahun n
                                                                 Jumlah penduduk tahun n


Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
            Distribusi Pendapatan merupakan unsure penting untuk mengetahui tinggi rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu Negara. Distribusi yang merata kepada masyarakat akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu Negara, seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya.
            Menganalisis Distribusi Pendapatan, untuk mengetahui tingkat pemerataan distribusi pendapatan suatu Negara dapat diketahui dari grafik yang dinamakan kurva Lorenz, yaitu kurva yang menggambarkan hubungan antara distribusi jumlah penduduk dengan distribusi pendapatan. Adapun indicator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan adalah koefisien gini atau indeks gini.
           
Pengertian kemiskinan yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
·        Levitan (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak
·     BAPPENAS (1993) mendefisnisikan keimiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya.
·        Faturchman dan Marcelinus Molo (1994) mendefenisikan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dan atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
·  Maxwell (2007) menggunakan istilah kemiskinan untuk menggambarkan keterbatasan pendapatan dan konsumsi, keterbelakangan derajat dan martabat manusia, ketersingkiran sosial, keadaan yang menderita karena sakit, kurangnya kemampuan dan ketidakberfungsian fisik untuk bekerja, kerentanan (dalam menghadapi perubahan politik dan ekonomi), tiadanya keberlanjutan sumber kehidupan, tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, dan adanya perampasan relative.

Pertumbuhan dan pemerataan dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia selama ini.
Petumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunanekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Selain dari sisi permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan). Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambhana pendapatan tersebut (ceteris paribus), yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan. 
melihat kondisi pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum krisis ekonomi 1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu proses dalam pembangunan ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro(agregat). Keberhasilan ini dapat diukur dengan sejumlah indikator ekonomi makro. Tetapi, pada sekarang ini pemerataan dalam konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia kurang merata karena semakin banyak saja masyarakat khususnya Indonesia yang masih kekurangan dalam faktor pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan


REFERENSI :

·        elearning.gunadarma.ac.id/.../bab4-struktur_produksi_distribusi_pen...
·        http://karinadevianta.blogspot.com/2012/04/8-struktur-produksi-distribusi.html













Tidak ada komentar:

Posting Komentar