ETIKA DALAM
AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Untuk tugas ke 7 ini saya akan bahas mengenai
ETIKA DALAM AKUNTANSI KEUANGAN DAN
AKUNTANSI MANAJEMEN. Terlebih dahulu kita harus tau arti dari Etika itu
sendiri. Istilah “Etika” sendiri berasal dari bahasa Yunani
kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta
etha yaitu adat kebiasaan. Jadi
arti Etika adalah sebuah sesuatu di
mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral.
Apa itu akuntansi?
Kebanyakan orang-orang menyebut bahwa
akuntansi adalah seni, ya seni pencatatan bukti-bukti transaksi sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan.
Lalu Apa itu keuangan?
Administrasi yang mengurusi keluar masuknya
uang dalam suatu lembaga.
Dan apa itu akuntansi?
Seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
A.
Tanggung Jawab Akuntan Keuangan Dan
Akuntan Menejemen
Etika
dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan suatu bidang
keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas. Akuntansi keuangan
merupakan bidang akuntansi yang mengkhususkan fungsi dan aktivitasnya pada
kegiatan pengolahan data akuntansi dari suatu perusahaan dan penyusunan laporan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak yaitu pihak internal dan pihak
external. Sedangkan seorang akuntan keuangan bertanggung jawab untuk:
1.
Menyusun laporan keuangan dari perusahaan secara integral, sehingga dapat
digunakan oleh pihak internal maupun pihak external perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
2.
Membuat laporan keuangan yang sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan
keuangan IAI, 2004 yaitu dapat dipahami, relevan materialistis, keandalan,
dapat dibandingkan, kendala informasi yang relevan dan handal, serta penyajian
yang wajar.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang
akuntan manajemen, yaitu:
1.
Perencanaan, menyusun dan berpartisipasi dalam mengembangkan sistem
perencanaan, menyusun sasaran-sasaran yang diharapkan, dan memilih cara-cara
yang tepat untuk memonitor arah kemajuan dalam pencapaian sasaran.
2.
Pengevaluasian, mempertimbangkan implikasi-implikasi historical dan
kejadian-kejadian yang diharapkan, serta membantu memilih cara terbaik untuk
bertindak.
3.
Pengendalian, menjamin integritas informasi finansial yang berhubungan dengan
aktivitas organisasi dan sumber-sumbernya, memonitor dan mengukur prestasi, dan
mengadakan tindakan koreksi yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pada
cara-cara yang diharapkan.
4.
Menjamin pertanggungjawaban sumber, mengimplementasikan suatu sistem pelaporan
yang disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sehingga sistem pelaporan tersebut dapat memberikan kontribusi kepada
efektifitas penggunaan sumber daya dan pengukuran prestasi manajemen.
5.
Pelaporan eksternal, ikut berpartisipasi dalam proses mengembangkan
prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pelaporan eksternal.
B. Competence,
Confidentiality, Integrity, and Objectivity Of Management
1.
Competence adalah
setiap praktisi Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan memiliki tanggung
jawab untuk Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan
berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
2.
Confidentiality
adalah Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar
kewajiban hukum.
3.
Integrity adalah
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab
untuk Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar
terhindar dari potensi konflik.
4.
Objectivity Of
Management adalah Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang
cukup dan objektif.
C. Whistle Blowing
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Motivasi utamanya adalah moral. Whistle blowing sering disamakan begitu saja dengan membuka rahasia perusahaan. Contohnya seorang karyawan melaporkan kecurangan perusahaan yang membuang limbah pabrik ke sungai.
Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
- Whistle Blowing internal, yaitu kecurangan dilaporkan kepada pimpinan perusahaan tertinggi, pemimpin yang diberi tahu harus bersikap netral dan bijak, loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan, melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral.
- Whistle Blowing eksternal, yaitu membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak luar seperti masyarakat karena kecurangan itu merugikan masyarakat, motivasi utamanya adalah mencegah kerugian bagi banyak orang, yang perlu diperhatikan adalah langkah yang tepat sebelum membocorkan kecurangan terebut ke masyarakat, untuk membangun iklim bisnis yang baik dan etis memang dibutuhkan perangkat legal yang adil dan baik.
Dalam sistem sosial dimana melakukan whistle blowing akan
menempatkan seorang karyawan dalam posisi yang sulit, secara moral karyawan itu
dihimbau untuk memutuskan sendiri apakah membocorkan atau tidak membocorkan
kecurangan tersebut. Syaratnya keputusan itu harus diambil berdasarkan
pertimbangan suara hatinya atas berbagai pro dan kontra, atas berbagai untung
dan rugi yang menurut suara hatinya merupakan keputusan terbaik. Dengan
mempertimbangkan segala unsur konkret yang dihadapi, karyawan itu secara moral
tidak boleh dipaksa, melainkan dibiarkan untuk memutuskan sendiri apa sikap dan
tindakan yang akan diambilnya sesuai dengan suara hatinya sendiri.
D. Creative Accounting
Creative Accounting adalah tindakan penyusun laporan
keuangan untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan
hasil yang diinginkan. Creative Accounting merupakan bagian dari akuntansi,
tetapi juga dapat menjadi bagian dari skandal akuntansi. Motivasi dan prilaku
manusialah yang membuat creative accounting jadi ilegal atau legal, etis atau
tidak etis, atau baik atau buruk.
Tujuan-tujuan seseorang
melakukan creative accounting bermacam-macam, di antaranya adalah untuk
pelarian pajak, menipu bank demi mendapatkan pinjaman baru, atau mempertahankan
pinjaman yang sudah diberikan oleh bank dengan syarat-syarat tertentu, mencapai
target yang ditentukan oleh analisis pasar, atau mengecoh pemegang saham untuk
menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil mencapai hasil yang cemerlang.
Motivasi materialisme
merupakan suatu dorongan besar manajemen dan akuntan-akuntan melakukan creative
accounting. Banyak perusahaan yang terjebak masalah creative accounting
mempunyai sistem ‘executive stock option plan’ bagi eksekutif-eksekutif
yang mencapai target yang ditetapkan. Secara umum, para eksekutif biasanya
lebih mengenal perusahaan tempat mereka bekerja dibandingkan karyawan-karyawan
di bawah mereka, sehingga para eksekutif ini dapat dengan mudah memanipulasi
data-data dalam laporan keuangan (financial statement) dengan motivasi
memperkaya diri mereka sendiri.
Adapun klasifikasi tindakan
yang meliputi kecurangan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Pertama, sengaja distorsi
laporan keuangan sebagai alat untuk bertindak curang dengan mengecoh pemakai
atau kelompoknya tentang hasil usaha perusahaan.Dalam hal ini yang menerima
keuntungan langsung adalah pihak perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapun
tujuan khusus dari tindakan ini adalah :
a) Mendapatkan kredit,
modal jangka panjang, atau tambahan modal investasi berdasarkan informasi
keuangan yang didistorsi atau dihapus
b) Menyembunyikan kinerja tidak baik dari
perusahaan.
c)
Menghapus hutang pajak.
d)
Manipulasi harga saham.
e) Menyembunyikan kinerja tidak baik oleh
manajemen.
Kedua, sengaja distorsi laporan keuangan
untuk penyamaran tindakan kecurangan.dalam hal ini yang diuntungkan tetap pihak
perusahaan atau pelaku kecurangan. Adapun tujuan khusus dari tindakan ini
adalah:
a)
Menyembunyikan penjualan fiktif atau harta milik dipalsukan.
b)
Menyembunyikan pembayaran yang tidak benar.
c)
Menyembunyikan tindakan penyelewangan dana atau harta.
E. Fraud
Dalam
hal ini, fraud atau kecurangan dibagi menjadi dua yaitu :
1)
Fraud Accounting, yaitu kecurangan yang berkaitan dengan siatem akuntansi
seperti penggelapan total kekayaan perusahaan.
2)
Fraud Auditing, yaitu kecurangan dalam pelaporan hasil pengauditan laporan
keuangan perusahaan.
Kesimpulan
:
Etika adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral.
Dalam materi etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen ini
kita akan mempelajari tentang :
1. Tanggung jawab akuntan
Keuangan dan Akuntan Menejemen
2. Competence, Confidentiality, Integrity and
Objectivity of Management Accountant
3. Whistle Blowing
4. Creative Accounting
5. Fraud Accounting
6. Fraud Auditing
REFERENSI
:
·
http://dewimayasari39.blogspot.com/2013/01/creative-accounting_11.html
·
https://blogtiara.wordpress.com/2010/11/26/etika-dalam-akuntansi-creative-accounting-fraud-auditing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar