1. Sistem Harvard
Sistem penulisan referensi
Harvard membahas format
untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini
juga dikenal dengan sebutan author-date
system sistem penulis-tanggal dan
parenthetical referencing
—penulisan referensi dalam kurung.
Struktur kutipan dalam sistem
penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang
nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit
di bawah bagian teratas artikel ini.
- Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: "Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma."
- Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata "dan" atau tanda "&": (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).
- Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p. 90).
- Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
- Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
- Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar rujukan", atau "Daftar acuan." Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.
- Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
- Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.
Contoh dari rujukan buku adalah:
·
Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London:
Jolly Good Publishing.
·
Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The
Hague: Holland Research Foundation.
Dalam menuliskan kota tempat terbit,
kota yang telah dikenal secara internasional (seperti London atau New York)
dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara internasional,
negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
·
Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature
393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip
dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian "Daftar rujukan". Contoh
pengutipan surat kabar formal adalah:
·
Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction
to shoot stag", The Guardian. Diakses 7
Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
·
Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online
auction to shoot stag. The Guardian.
2. Sistem Vancouver
Penulisan daftar pustaka sesuai
dengan sistem Vancouver, yaitu menggunakan nomor urut sesuai dengan yang
terdapat pada akhir kalimat/paragraph. Nomor urut disusun berdasarkan referensi
yang pertama kali dikutip. Tidak menggunakan abstrak sebagai referensi.
Cara penulisan daftar pustaka sistem vancouver :
1. Kepustakaan yang diambil dari
jurnal (artikel jurnal dan artikel elektronik) :
Namal N, Vehit HE, Koksal S. Do
autistic children have higher levels of caries? A cross-secional study in
Turkish children. J Indian Soc Pedod Prev Dent. 2007 June;25(2): 97-102
Feisal A, Indrawati D, Medyawati R. The effect of timing gutta-percha reduction for post space preparation to the leakage of non iso root canal filling. KPPIKG 2009 15th scientific meeting and refresher course in dentistry faculty of dentistry Universitas Indonesia; 2009 Oct 14-17; Jakarta, Indonesia. Jakarta: FKG UI. P.19-26
Dover CJ, Couteur AL. How to diagnose Autism? Arch Dis Child. 2007 June; 92(6): 540-5. doi: 10.1136/adc.2005.086280.
Rondo PHC, Vaz AJ, Moraes F. The relationship between salivary cortisol concentrations and anxiety in adolescent and non-adolescent pregnant women. Braz J Med Biol Res [internet]. 2004 [cited 2011 May 5];37(9):1403-9.Available from:http://www.scielo.br/pdf/bjmbr/v37n9/5400.pdf
Feisal A, Indrawati D, Medyawati R. The effect of timing gutta-percha reduction for post space preparation to the leakage of non iso root canal filling. KPPIKG 2009 15th scientific meeting and refresher course in dentistry faculty of dentistry Universitas Indonesia; 2009 Oct 14-17; Jakarta, Indonesia. Jakarta: FKG UI. P.19-26
Dover CJ, Couteur AL. How to diagnose Autism? Arch Dis Child. 2007 June; 92(6): 540-5. doi: 10.1136/adc.2005.086280.
Rondo PHC, Vaz AJ, Moraes F. The relationship between salivary cortisol concentrations and anxiety in adolescent and non-adolescent pregnant women. Braz J Med Biol Res [internet]. 2004 [cited 2011 May 5];37(9):1403-9.Available from:http://www.scielo.br/pdf/bjmbr/v37n9/5400.pdf
2. Kepustakaan yang diambil dari buku: (buku dan buku elektronik) :
Speroff L, Fritz MA. Clinical
gynaecologic endocrinology and infertility. 7th ed. Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins; 2005. Chapter 29, Endometriosis; P.1103-33.
Lehner T, 1992. Imunologi pada Penyakit Mulut. Ed. 3. Ratna Farida, NG Suryadhana. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. H. 112-5.
Jontel M, Holstrup P. Red and white lesion of the oral mucosa. In: Burket LW, Greenberg MS, editors. Burket’s Oral Medicine. 11th ed. [monograph online] 2008. [cited 2011 May 5]
Lehner T, 1992. Imunologi pada Penyakit Mulut. Ed. 3. Ratna Farida, NG Suryadhana. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995. H. 112-5.
Jontel M, Holstrup P. Red and white lesion of the oral mucosa. In: Burket LW, Greenberg MS, editors. Burket’s Oral Medicine. 11th ed. [monograph online] 2008. [cited 2011 May 5]
3. Kepustakaan dari thesis/
disertasi :
Melanie Sadono. Aktivitas biologi,
ekstrak batang s.spontaneum 1.sebagai pemutih gigi. [Disertasi] Jakarta:
Universitas Indonesia; 2004
4. Kepustakaan dari laman internet :
The Effect Of Non Surgical
Periodontal Therapy on Systemic Immune Response And Blood Glucose Level Of NIDDM
Patients. [internet] 2008. [cited 2010 Feb 14]
Daftar pustaka berisi informasi
tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan
pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang
dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya
setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam
tubuh tulisan.
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan
urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari
penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan
huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat
Internet ditulis menggunakan huruf italic. Terdapat banyak varian dari sistem
Harvard yang digunakan dalam berbagai jurnal di dunia.
Contoh :
Buller H,
Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New
England J Med 337(6): 435-439.
Buller H,
Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into rench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Dower M. 1977.
Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second Homes:
Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.
Grinspoon L,
Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Press.
Palmer FR.
1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan:
“Smith (1983)
menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies
Rhizobium yang berbeda”. “Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat
menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith,1949, Bond et
al., 1955, Jones dan Green, 1963).” “Walaupun keberadaan Rhizobium normalnya mampu
meningkatkan pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen, 1987), namun telah didapat
pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 1999).”
Sistem
Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberikan angka) yang berurutan untuk
menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber
rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai
sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca untuk menemukannya
dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis
seperti dalam sistem Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di
bidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
(2) Grinspoon
L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg
TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New
York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW.
A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.
(5) Morse SS.
Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens
(6) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA,
Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah
Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm
1-42.
(7) Salim S.
Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap sifat
fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi.Surabaya: Pascasarjana
Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.
Contoh melakukan
perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Uraian tentang
dampak dari meluasnya flu burung telah disampaikan oleh penulis dalam publikasi
yang lain (1). Beberapa penulis lain juga telah membahas secara luas terkait
dengan masalah sosial yang berkaitan dengan fenomena tersebut, terutama Lane
(2,3) dan Lewis (4). Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa
penggunaan obat flu konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal
(1,4,5) bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).
Dua sumber bacaan
berikut dapat digunakan untuk membantu penguasaan teknik penulisan:
Gunawan AW, Achmadi
SS, Arianti L. 2004. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Pr.
Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:
ü Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London:
Longmans.
ü Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and social impact
assessment. New
York: Wiley & Sons
ü McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique
plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans. 71: 637
Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya
“et alii” artinya “dan lainlain”.
Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis
dalam Daftar Acuan, sesuai
aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis
lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry
dalam Daftar Acuan.
Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai
berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)
Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring)
dan setelah “al” diikuti dengan titik,
karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan
lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and”
sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis
adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau
nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau
dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam
bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors)
Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White, A.T., P.Martosubroto, and
M.S.M. Sadorra. eds. 1989. atau
White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds).
1989.
Bab dari Buku atau salah satu topik dalam Prosiding
Contoh:
Rabben, E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual
of Photographic
Interpretation. Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of
Photogrammetry. pp. 117-149
Artinya: Penulis mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam Bab:
Fundamentals of Photo Interpretation, yang merupakan salah satu Bab buku Manual
of Photo Interpretation, yang di-edit oleh Colwell. Bab tersebut berada dari
halaman 117 sampai dengan 149.
Contoh:
ü Bergin, A, and D. Lawrence. 1993. Aboriginal and Torres Strait Islander
Interests in the Great
Barrier Reef Marine Park. In Proceeding turning the tide: Indigenous
sea rights. Townville:
Northern Territory University Law School
Penjelasan: Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan D.Lawrence yang
berjudul “Aborigin and Torres Strait Islander Interest in the Great Barrier
Marine Park”. Tulisan ini berada dalam satu Prosiding dari Konperensi
International yang diorganisir oleh Northern University Law School dengan topik
“Turning the Tide: Indigenous Sea Rights”, yang diterbitkan pada tahun 1993.
· Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,, Volume
(Isi) dan Nomor Urut untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan, seperti
bulanan (monthly) dengan 12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan 4
nomor/volume dan dua-bulanan (bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber dari
majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip,
ditulis sebagai berikut:
Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman
berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor volume
tidak ditulis lagi.
Misalnya Vol.XIX: 245-249
Nomor Volume dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19: 245-249
Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume,
maka nomor majalah perlu ditulis.
Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman
24-28
Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang
telah mendunia, karena para
ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak
terkenal atau terkenal terbatas ,
maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman
di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri
dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.
Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia
Dalam bibliografi internasional juga dibakukan penulisan akronim dari
journal tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan. Lihat
contoh-contoh di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine Geodesy”
yang mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam Chicago
Style.
1. Currie, R.G. 1974. Solar cycle signal in surface air temperature. J.Geophys.Res.
79:567- 5600
2. Chen, G., and R.Ezraty. 1999. Variations of southern ocean sea level
and its possible relation
with Antarctic sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1): 31-47
3. Brwon, W., W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler. 1975. Mode
bottom experiment.
J. Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O. 1973. The fast Fourier transform. New
York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S., and A.G.Piersol. 1986. Random Data: Analysis and
measurement procedures (2nded. rev. and expanded). New York: John Wiley &
Sons
Analisis dari daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1: J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari Journal of
Geophysical Research dan ditulis dengan huruf miring (italic). Volume di mana
tulisan itu dimuat adalah volume 79 dengan nomor urut 567-5600. Judul tulisan
ditulis denga huruf kecil kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2 penulis dan kata “and” di awali dengan koma (ini dalam
bahasa Inggeris) dalam bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int. J.
Rem Sens. Adalaj akronim baku untuk International Journal on Remote
Sensing. Antarctic pakai huruf besar karena ini nama diri dari kutub selatan.
20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1 dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk
majalah-majalah yang nomor urutnya selalui dimulai dengan halaman 1 setiap
nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys. Oceano. adalah singkatan baku dari Journal of
Physical Oceangography. Volume 5
nomor urut 75 s/d85
No.4: Kalau contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota dan nama
penerbitnya karena journal journal ini telah tercatat dalam daftar
journal-journal terakreditasi dan dicatat dalam bibliografi internasional.
Dalam contoh No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis dengan huruf
miring dan Fourier dimulai dengan huruf besar karena ini berasal dari nama
orang. Contoh nama penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis dengan
nama kota diikuti tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara sudah
tidak dicantumkan lagi karena Prentice Hall sudah dikenal secara internasional.
Bagi Indonesia, di mana majalah nasional kita belum tercatat dalam bibliografi
internasional, sebaiknya nama majalah ditulis secara lengkap. Juga ditulis nama
kota di mana majalah dan buku yang dikutip tersebut diterbitkan
Contoh:
ü Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and co-management institutions for
sustainable
coastal fisheries management in Southeast Asia. Ocean & Coastal
Management 27(3): 143-
162.
Dengan kata lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul “Community-based and
co-management
institutions………..” berada dalam majalah Ocean & Coastal Management,
Volume 27, No.3, dan berada pada halaman 143 – 162. Antara Management dan 27
(3) tidak diberi titik
ü Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and I. Murata. 1990. Geodetic studies of
oblique plate
convergence in Sumatera. Eos Transaction 71: 857.
Keterangan: Eos Trans adalah akronim dari Earth Observation Systems
Transaction, adalah publikasi berkala, Volume 71, halaman 857.
Majalah
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial)
nama depan dan nama tengah (jika ada),
tahun, judul artikel (cetak miring), nama
majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh: Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari.
Halaman 18. Jakarta
Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan
artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah.
Jawab :
1.
Judul
1. Nama penulis pertama
2. Nama
penulis kedua
3. Alamat
penulis pertama (lengkap dgn email)
4. Alamat
penulis kedua (lengkap dgn email)
Misal : Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
(alamat
instansi, bukan rumah)
2.
Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum
250 kata).
3.
Pendahuluan : pendahuluan memuat latar belakang penelitian secararingkas dan
padat, dan tujuan. Dukungan teori tidak perlu
dimasukkan pada bagian ini, tetapi
penelitian sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
4.
Metode Penelitian : etode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian.
Antara satu penelitian dengan penelitian yang lain,
prosedur dan tekniknya akan berbeda. Kalau tidak
berbeda, berarti penelitian itu hanya
mengulang penelitian yang sudah ada
sebelumnya. Tapi bukan berarti harus
berbeda semuanya. Untuk penelitian sosial misalnya,
populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik samplingnya berbeda,
teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis
datanya berbeda, dan lain.lain. Mohon diuraikan dengan jelas,
bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan
penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam
kategori penelitian yang mana, mohon diperhatikan dengan baik,
jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi
tidak perlu mencantumkan penomorannya.
5.
Pembahasan : bagian ini memuat data (dalam
bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi
terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau
teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini
harusnya mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai
50% atau lebih. Bagian ini bisa
dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan
penomorannya.
6.
Penutup : bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulandan saran dapat
dibuat dalam sub bagian yang terpisah.
Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang
teori, berarti menyatakan hasil penelitian secara
ringkas (tapi bukan ringkasan pembahasan).
Saran merupakan penelitian lanjutan yang
dirasa masih diperlukan untuk penyempurnaan hasil
penelitian supaya berdaya guna. Penelitian
tentunya tidak selalu berdaya guna bagi masyarakat dalam satu kali penelitian,
tapi merupakan rangkaian penelitian yang berkelanjutan.
7.
Daftar Pustaka : bagian ini hanya memuat
referensi yang benar-benar dirujuk; dengan
demikian, referensi yang dimasukkan pada bagian
ini akan ditemukan tertulis pada bagianbagian
sebelumnya.
Sistematika penulisannya adalah:
ü Menurut abjad
ü Tidak perlu dikelompokkan berdasarkan
buku, jurnal, koran, ataupun berdasarkan tipe publikasi
lainnya.
ü Sistematika penulisan untuk buku: nama penulis (kata terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. Judul buku. Penerbit,
kota.
ü Sistematika penulisan untuk jurnal: nama penulis (kata terakhir lebih
dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tahun publikasi. “Judul
tulisan.” nama jurnal. Volume, nomor. Penerbit, kota.
ü Sistematika penulisan untuk skripsi/tesis/disertasi:
nama penulis (kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan
seterusnya). Tahun lulus. Judul skripsi/tesis/disertasi. Penerbit, kota.
ü Sistematika penulisan untuk artikel dari internet: nama penulis
(kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan,
dan tahun download. Judul tulisan. Alamat situs.
ü Sistematika penulian untuk artikel dalam koran/majalah: nama penulis
(kata terakhir lebih dahulu, lalu nama pertama dan seterusnya). Tanggal, bulan
dan tahun publikasi. “Judul tulisan.” Nama koran. Penerbit, kota.
Aturan Penulisan
- Tulisan merupakan hasil penelitian
- Tulisan ilmiah menggunakan bahasa Indonesia baku,
setiap kata asing dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak
perlu menyertakan
bahasa asingnya.
- Kalimat yang diambil dari tulisan ilmiah dalam
bahasa asing diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia baku.
- Referensi menggunakan aturan author, date hanya
mencantumkan nama
belakang penulis dan tahun tulisan (contoh: Kotler,
2000) dan mohon dicek
ulang dengan daftar pustaka (sangat membantu jika
menggunakan fasilitas
bibliography yang ada di word processor)
- Tidak menggunakan catatan kaki
- Tulisan ilmiah dikirimkan dengan format:
o Ukuran kertas yang digunakan ukuran A4
o Panjang tulisan minimum 10 halaman
o Margin keliling 1” atau 3cm
o Spasi 1.5
o Dalam bentuk 1 kolom (standar, tidak perlu dibuat
kolom)
o Huruf Times New Roman, ukuran 12
o Semua jenis rumus ditulis menggunakan Mathematical
Equation (bagi
pengguna MS Word ada di bagian Insert => Equation),
termasuk
pembagian/fraksi, Zigma, Akar, Matriks, Integral,
Limit/Log,
Pangkat, dsb
o Semua jenis simbol menggunakan simbol standar yang
ada di Word
Processor (bagi pengguna MS Word ada di bagian Insert
=> Symbol)
o Judul tabel dan gambar ditulis di tengah, title
case, dengan jarak 1
spasi dari tabel atau gambarnya. Tulisan “Tabel” atau
“Gambar”
dengan nomornya diletakkan satu baris sendiri. Judul
tabel diletakkan
di atas tabel (sebelum tabel) dan judul gambar
diletakkan di bawah
gambar (setelah gambar). Penulisan sumber tabel atau
gambar
diletakkan di bawah tabel dan gambar (center pada
gambar dan sejajar
tabel pada tabel dengan huruf 10 pt). Pada gambar,
penulisan sumber
diletakkan setelah judul gambar dengan jarak 1 spasi.
Tulisan dalam
tabel 10 pt.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar