E-BOOK
AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Nama Kelompok
Ketua : Debby Septianti (21211784)
Anggota : 1. Anindia Putri (28211643)
2. Dina Fadhila (28211142)
3. Siti Aisyah NF (26211798)
4. Hendra Purnama (23211291)
Kelompok
2
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma
Kelapa
Dua
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………....... i
BAB
1 Pendahuluan………………………………………………………... 1
1. Sudut Pandang Sejarah....................................................................... 1
2. Sudut Pandang Kontemporer.............................................................. 1
3. Pertumbuhan
Dan Penyebaran Operasi Multinasional........................ 2
4. Inovasi
Keuangan................................................................................ 2
5. Kompetisi Global................................................................................. 3
6. Merger Dan
Akuisisi Lintas Batas Negara………………………. 3
7.
Internasionalisasi Pasar Modal ……………………........................... 4
8. Pencatatan Dan Penerbitan Saham
Lintas Batas Negara………… 5
BAB 2 Perkembangan
dan Klasifikasi…………..………………………….. 6
1. Perkembangan....................................................................................
6
2.
Pendekatan perkembangan akuntansi dalam
ekonomi
yang berorientasi pasar..……..............................................
9
BAB
3 Akuntansi Komparatif :
Eropa…………………….……………...... 13
1. Lima Anggota Uni Eropa (EU)......................................................... 13
2.
Beberapa Pengamatan Tentang Standar
Dan
Praktik Akuntansi..................................................................... 13
3. IFRS Dalam
Uni Eropa..................................................................... 14
4. Sistem Akuntansi
Keuangan Lima Negara........................................ 16
BAB
4 Akuntansi
Komparatif : Amerika dan Asia……………..………….. 24
1. Amerika............................................................................................. 24
2.
Meksiko………………………….………………............................ 25
3. Jepang…………………………….................................................... 26
4. Cina……………………................................................................... 27
5.
India….............................................................................................. 28
BAB 5 Pelaporan
Dan Pengungkapan............................................................... 30
1.
Perkembangan Pengungkapan……................................................... 30
2.
Pengungkapan Sukarela……………………………......................... 30
3.
Ketentuan Pengungkapan Wajib…………………………………... 31
4.Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan ………………..................... 32
5. Pembahasan Laporan Keuangan
Sec Amerika Serikat……………………………………………… 32
6. Praktik Pelaporan Dan
Pengungkapan…………………………….. 32
7. Pengungkapan Segmen…………………………………………...... 33
8. Pengungkapan Tata Kelola
Peerusahaan…………………………. 34
9. Pengungkapan Dan
Pelaporan Bisnis Melalui Intern…………….... 35
10.Pengungkapan Laporan
Tahunan Di Negara-Negara Pasar
Berkembang………………………………………………………. 35
11. Implikasi Bagi Para
Pengguna Laporan Keuangan
Dan
Para Manajer …………………………………….……...… 36
BAB
6 Translasi Mata Uang Asing………………………………………... 37
1.
Alasan
Translasi Mata Uang Asing……………………………..... 37
2.
Latar
Belakang Dan Terminologi……………………………….... 37
3.
Efek Laporan
Keuangan Terhadap Kurs Alternatif
Translasi
Mata Uang Asing…………………………..................... 38
4.
Translasi Mata Uang
Asing……………………………………..... 40
5.
Keuntungan Dan
Kerugian Translasi
Mata
Uang Asing……………………………………………….... 40
6.
Gambaran Standar
No. 52/Standar Akuntansi International 21………………………………………...................................................................................................... 40
7.
Permasalahan
Perhitungan………………………………………... 42
8.
Translasi Mata Uang
Asing Dan Inflasi………………………….. 42
BAB 7 PSAK
vs IFRS……………………………………………………… 43
IFRS………………………………………………………………… 43
PSAK………………………………………………………………........ 47
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…..... 52
BAB
1
Pendahuluan
1. SUDUT
PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan
sejarah internasional kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah
meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi
nasional ke kondisi lainnya, sementara dipihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunia.
Sebagai permulaan, sistim
pembukuan berpasangan yang umumnya di anggap sebagai awal penciptaan akuntansi
seperti yang kita ketahui hari ini, berawal dari negara-negara kota di italia
pada abad 14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di italia utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial.
2. SUDUT
PANDANG KONTEMPORER
Apabila usaha-usaha untuk
mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di
satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional.Faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus menerus atas hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi.
Kemajuan teknologi
informasi juga menebabkan perubahan radika dalam ekonomi produksi dan
distribusi.Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti
model operasi yang efisien.Hubungan informasi, secara global dan seketika
memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi, makin
dialihkontrakkan.Kepada siapasaja dengan ukuran apapun, di mana saja di dunia
yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu
bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal balik yang menjadi
karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka
digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari
pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan.
3. PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara
tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Kegiatan
ini yang berakar dari masa lampau akan terus berlanjut. Untuk memperoleh
gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan globalpada tingkat mikro,
seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri setiap MNC
besar. Penggabungan pengungkapan dari seluruh MNC di seluruh dunia akan
mengkonfirmasikan bahwa perdagangan saat ini tidak lagi bersifat bilateral atau
regional tetapi sungguh-sungguh bersifat global. Isu akuntansi yang berhubungan
dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata
uang asing.Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi
asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di
luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan
atau aliansi strategis.Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer
keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak
mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu
Negara.
4. INOVASI
KEUANGAN
Manajemen resiko telah
menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen.
Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung berdampak proses
pelaporan internal, tetapi juga menghadapkan perusahaan pada risiko menderitan
kerugian ekonomis.
Hal ini memacu tujuan
aktivitas perusahan dalammengindetifikasikan risiko yang mereka hadapi berasal
dari kerentanan tersebut, memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi
hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
5. KOMPETISI
GLOBAL
Faktor lain yang turut
menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingakan kinerja
satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukanlah hal yang baru, yang baru
adalah standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas
nasional.Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus
berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang
benar-benar dapat dibandingkan.
6. MERGER
DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Apabila merger umumnya
diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian
perusahaan. perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain
yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. dengan
demikian jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan muhibah
yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus
mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin
akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika
sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan.
7. INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak
menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan
eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan
para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh
dunia.Beberaoa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru di
pasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Tiga Wilayah dengan pasar modal
terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan Eropa, termasuk di
dalamnya Afrika dan Timur tengah.
a.
AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini baik
NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal
kapitalisasi saham domestik, nilai perdagangan saham asing (dikuar Bursa Efek
London-LSI), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah
perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
b.
EROPA
BARAT
Eropa adalah wilayah pasar
ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan.
Perluasaan ekonomi secara segnifikan turut menyubangkan pertumbuhan pasar
ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait din
eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah
lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas london dan Amerika Utara.
c.
ASIA
Banyak ahli yang
memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. nmaun
demikian prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat.
Kapitalisasi pasar sebagai presentase produk domestik broto di Asia terbilang
rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa.
8. PENCATATAN
DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Bukti menunjukkan bahwa
perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-bantas di eropa
untuk memperluas kelompok oemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap
produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan,
khususnya negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang segnifikan
dan/atau pelanggan utama.Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi
dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting
bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi
sebagai pemimpin global.
BAB
2
Perkembangan
dan Klasifikasi
1. Perkembangan
Berikut
ini adalah delapan factor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan
dunia akuntansi :
a. Sumber pendanaan
Amerika Serikat dan Inggris
yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memilik focus atas seberapa baik
manajemen menjalamkan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait, sedangkan system
berbasis kredit, memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif. Jepang dan Swiss merupakan contoh Negara
yang menganggap pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu, karena
lembaga keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi pada apa saja yang
diinginkan.
b. Sistem hukum
Dunia barat memiliki dua
orientasi dasar yaitu : hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Hukum kode
utamanya diambil dari hukum romawi dan kode napoleon. Di Negara – Negara hukum
kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat
lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam
kode yang lengkap dan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif
karena ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta.
c. Perpajakan
Di Jerman dan Swedia,
peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan
harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun diklaim untuk keperluan
pajak.Sedangkan di Belanda berbeda, laba kena pajak pada dasarnya adalah laba
akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan – perbedaan dengan hukum
pajak. Contoh di Amerika yang menetapkan penilaian persediaan menurut “masuk
terakhir keluar pertama” (last in, first-out-LIFO).
d. Ikatan politik dan ekonomi
System pencatatan
berpasangan (double-entry) yang berawal di italia pada tahun 1400-an dan
menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan –gagasan pembaruan (renaissance)
lainnya. Inggris mengekspor akuntan akuntan dan konsep akuntansi di seluruh
wilayah kekuasaannya.Pendudukan Jerman saat PD II memaksa rezim pengatur
akuntansi bergaya AS di Jepang setelah PD II. Banyak Negara berkembang
menggunakan system akuntansi yang dikembangkan ditempat lain, entag karena
dipaksa (seperti India) atau karena pilihan sendiri (seperti Negara –negara
Eropa Timur).
e. Inflasi
Inflasi menyebabkan
distorsi terhadap akuntansi biaya historiss dan mempengaruhi kecendrungan
(tendensi) suatu Negara untuk meerapkan perubahan harga terhadap akun – akun
perusahaan. Israel, Melsiko, dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan
akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan hiperinflasi.
f. Tingkat perkembangan ekonomi
Factor ini mmempengaruhi
jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomia dan menetukan
manakah yang paling utama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva
tetap dan pencatatan depresiasi yang sanga relevan dalam sector manufaktur
menjadi semakin kurang penting.
g. Tingakat pendidikan
Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak brguna jika
disalahkan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative
tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh yang berkompeten.
h. Budaya
Budaya berarti nilai –
nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat.Variabel budaya mendasari
pengaaturan kelemagaan di suatu Negara.
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
·
Individualisme vs kolektivisme merupakan
kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan
terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
·
Large vs Small Power Distance (Jarak
kekuasaan) adalah sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak
adil dapat diterima.
·
Strong vs Weak Uncertainty Avoidance
(Penghindaran ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman
dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti.
·
Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh
mana peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian yang dapat dilihat
lebih ditekankan daripada hubungan dan perhatian.
2. Pendekatan
perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang beroeientasi pasar
Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. 1a
mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi,
praktik akuntansi didapatkan dan dirancang
untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya
mengikuti dan bukan memimpin kebijn nasional, karena perusahaan bisnis
mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan oasional.Karenanya, sebagai
contoh, suatu kebijakan nasional berupa lapangan kerja yangstabil dengan
menghindari perubahan besardalam siklusbisnisakan menghasilkan praktik
akuntansi yang meratakan laba.Atau, untuk mendorong perkembangan industri
tertentu, suatu negara dapat mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara
cepat pada beberapa industri tersebut.Akuntansi di Swedia berkembang dan
pendekatan makroekonomi.
2.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi.Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup.Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus
memperlahankan modal fisik yang dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan
memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan
aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian
sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini.Akuntansi di Belanda
berkembang dari mikroekonorni.
3.
Berdasarkan pendekatan independen,
Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai Fungsi
jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses bisnis yang dijalankan,
diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis menghadapi kerumitan
dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi melalui pengalaman,
praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara yang sama. Sebagai
contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling bermanfaat dalam
praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab kebutuhan para
pengguna.Akuntansi berkembang secara independen di lnggris dan Amerika Serikat.
4.
Berdasarkan pendekatan yang seragam,
Akuntansi distandardisasi dan digunakan
sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam
pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah,
otoritas pajak dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan
di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan
ekonomi di mana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja,
mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga.
Prancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung
utama pendeka tan seragam. Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum
Kode.
Akuntansi
juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara. Pandangan
ini telah mendominasi pemikiran akuntansi selama kurang lebih 20 lahun
lerakhir.
1. Aktuntansi dalam negara-negara ukum umum memiliki
karakter berorienlasi lerhadap “penyajian wajar,” transparansi dan pengungkapan
penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham
mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk
kebutuhan informasi investor luar. Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan
aktivitas sektor swasta dengan peranan penting yang dimainkan oleh profesi
akuntansi. Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai “Anglo Saxon,”
“lnggris-Arnerika,” atau “berdasarkan mikro.” Akuntansi hukum umum berawal di
Inggris dan kemudian diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada, Hong
Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi dalam negara-negara hukim kodememiliki
karaterislik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam
jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau
pemerintah (“orang dalam”) mendominasi sumber keuangan dan pelaporan keuangan
ditujukan untuk perlindungan kreditor. Penentuan standar akuntansi cenderung
merupakan aktivitas sektor publik dengan relatif sedikil pengaruh dari profesi
akuntansi. Akuntansi hukum kode sering disehut “kontinental,” “legalistik,”
atau “seragam secara makro.” Ini ditemukan di kebanyakan negara-negara Eropa
Kontinental dan bekas koloni mereka di Afrika, Asia, dan Amerika.
Pemberian
karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model “pemegang
sahani” dan “pihak berkepentingan” (atau kelola perusahaan dalam negara hukum
umum dan hukum kode. Sistem hukum suatu negara dan sistem keuangannya dapat
dikaitkan dalam suatu hubungan sebab akibal. Suatu sistem legal dalam hukum
umum menekankan hak pemegang saham dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat
Hukum
melindungi investor luar an secara hukum sangat ditegakkan. Hasilnya adalah
pasar iiodal yang kuat berkembang di negara-negara hukum umum dan pasar modal
yang lemah berkembang di negara-negara hukum kode. Perusahaan-perusahaan di
negara hukum urnum memperoleh modal dalam jumlah yang besar metalui penawaran
publik saham kepada sejumtah investor, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
di negara hukuni kode. Karena investor memiliki posisi wajar terhadap
perusahaan, terdapat permintaan akan informasi akuntansi yang mencerminkan
kinerja operasi dan posisi keuangan dengan akurat. Pengungkapan publik
menyelesaikan masalah informasi yang tidak seimbang (asimetris) antara
perusahaan dan investor.
Bab 3
Akuntansi
Komparatif : Eropa
1. Lima
anggota Uni Eropa (EU) :
·
Republik Ceko
·
Perancis
·
Jerman
·
Belanda
·
Inggris
2. BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANGSTANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
·
Standar akuntansi merupakan
regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang
mengatur pengolahan laporan keuangan .
·
Susunan standar merupakan
proses perumusan standar akuntansi.
Tiga
alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari standar akuntansi :
·
Di banyak negara hukuman untuk kegagalan
dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
·
Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan
lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
·
Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk
keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil
operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan
standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1. Sektor
swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan
keuangan)
2. Sektor
umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
3. IFRS
DALAM UNI EROPA
Tampilan tabel “persyaratan
IFRS” meringkaskan persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan IFRS di lima negara
yang diteliti. Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana IFRS
diperlukan, tapi perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan.
1. Persyaratan
IFRS
|
Republik
Ceko
|
Perancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
Perusahaan
terdaftar-laporan keu. Gabungan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Perusahaan
terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Diharuskan
|
Dilaranga
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan
tdk terdaftar-laporan keu. Gabungan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan
tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarangb
|
Dilarangb
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
aLaporan
keuangan prusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun dengan
menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena laporan-laporan ini merupakan
dasar untuk pajak dan dividen.
bIFRS
tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak
terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa terlalu rumit dan memakan
biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil ini.
a.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan
penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
·
Kebijakan akuntansi yang diikuti
·
Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam
menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
·
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
b. Patokan
Akuntansi
·
Semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
·
Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa
penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
·
Penanaman modal dalam perusahaan gabungan
dengan metode ekuitas.
·
Translasi laporan keuangan dari operasi asing
didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
·
Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau
harga pasar.
·
Depresiasi dibebankan secarasistematis atas
umur penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian manfaat.
·
Persediaan dinilai secara FIFO atau beban
rata-rata sesuai menurut IFRS.
·
Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan
diamortisasi, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
·
Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.
4.
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1. Perancis
Akuntansi nasional Perancis
diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1.
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2.
Definisi asset, utang, ekuitas pemegang
saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3.
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4.
Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan
persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
5.
Contoh laporan keuangan dan aturan
presentasinya.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada
lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.
Counseil National de la Comptabilite,
atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.
Comite de la Reglementation Comptable,
atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3.
Autorite des Marches Financiers,
atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4.
Ordre des Experts-Comptables,
atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5.
Compagnie Nationale des Commissaires aux
Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
b. Laporan
Keuangan
Perusahaan
Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
C. Patokan
Akuntansi
·
Aset-aset berwujud biasanya dihitung
berdasarkan nilai perolehan.
·
Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak,
biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
·
Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah
(FIFO) atau rata-rata tertimbang.
·
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada
saat terjadinya (akrual basis)
·
Aset-aset yang dipinjamkan tidak
dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
·
Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak
harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
·
Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu
bisa diperkirakan.
·
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan.
2. Jerman
Akuntansi nasional Jerman
diatur dalam German Commercial Code (HGB), berisi:
1.
memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan
ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi
internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2.
memungkinkan adanya penetapan perusahaan
sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar
yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1.
German Accounting Standards Committee atau
GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee
atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
2.
Financial Accounting Control Act (Badan
pengontrol kepatuhan).
3.
Financial Reporting Enforcement Panel atau
FREP (Dewan sector swasta)
4.
Federal Financial Supervisory Authority
(Dewan sector public)
5.
Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa
perusahaan)
b. Laporan
Keuangan
Perusahaan Jerman harus
melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan Manajemen
5.
Laporan Auditor
C. Pengukuran
Akuntansi
·
Metode pembelian (akuisisi) menggunakan
metode penggabungan usaha.
·
Aset dan utang dari badan usaha yang
diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
·
Aset berwujud dinilai berdasarkan harga
perolehan.
·
Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang
lebih rendah.
·
Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan
tingkat pajak.
·
Menggunakan pendekatan mata uang fungsional
terhadap translasi mata uang asing.
·
Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui
adanya penurunan.
·
Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak
muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul dalam
laporan gabungan.
3. Republik
Ceko
Undang-undang dan praktik
akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang
menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union
Directives.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
·
Accountancy Act:
menentukan persyaratan untuk akuntansi.
·
Fourth and Sevent Directives dari
Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn dan
penyusunan laporan keuangan.
·
Czech Securities Commission:
bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
·
Act on Auditors:
Mengatur proses audit.
·
Chamber of Auditors:
mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor,
penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan
audit.
b. Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba
Rugi)
3.
Catatan
c. Pengukuran
Akuntansi
·
Metode Akuisisi (pembelian)
·
Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
·
Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai
berdasarkan biaya.
·
Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO)
atau metode rata-rata.
·
Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
·
Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan
sepenuhnya untuk semua selisih sementara.
4. Belanda
Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik professional yang sangat tinggi.
a. Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di
Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial
Statements pada tahun 1970 yang berisi:
·
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua
artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan
praktik bisnis yang aman.
·
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang
serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus disusun pada dasar
yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip
akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
·
Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya.
b. Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus
meliputi hal-hal:
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan
4.
Laporan Direktur
5.
Informasi lain yang sudah ditentukan
c. Pengukuran Akuntansi
·
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
·
Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau
rata-rata
·
Semua asset tidak berwujud memiliki usia
terbatas.
·
Biaya riset dan pengembangan hanya
dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
·
Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui
berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.
5. Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber
paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU
Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
a. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981
memuat 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar
akrual.
2.
Aset dan kewajiban individu dalam setiap
golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua
kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten
diharuskan dari tahun ketahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa
diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di
Kerajaan Inggris:
1.
The Institute of Chartered Accountants in
England dan Wales
2.
The Institute of Chartered Accountants in
Ireland
3.
The Institute of Chartered Accountants in
Scotland
4.
The Association of Chartered Certified
Accountants
5.
The Chartered Institute of Management
Accountants
6.
The Chartered Institute of Public Finance and
Accountancy
a. Laporan
Keuangan
Laporan keuangan Inggris
mencakup hal-hal:
1.
Laporan direktur
2.
Akun Laba dan Rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan kebijakan akuntansi
6.
Catatan yang direferensikan dalam laporan
keuangan
7.
Laporan auditor
b. Penghitungan akuntansi
·
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
selama kurang dari 20 tahun
·
Aset-aset dihitung pada harga perolehan,
biaya sekarang atau gabungan keduanya
·
Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan
dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
·
Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau
rata-rata
·
Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan
metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.
Bab 4
Akuntansi
Komparatif : Amerika dan Asia
1.
Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor
khusus Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Board-FASB),
namun yang menjadi penyokong kewenangan standar akuntansinya adalah agensi
kepemerintahan komisi keamanan dan kurs (Securities and Exchange
Commission-SEC).
Hingga tahun 2002, Institut Sertifikasi Akuntansi Publik
Amerika (American Institute of Certified Public Accounttants-AICPA), sebagai
badan khusus lainnya juga mengaudit standar mereka.Pada tahun tersebut, Publik
Company Accounting Oversight Board (PCAOB) didirikan, dengan dewan yang
berwenang untuk mengeluarkan regulasi audit dan auditor perusahaan publik.
·
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
SEC memiliki wewenang penuh untuk menjelaskan standar
akuntansi dan laporan
kepada perusahaan publik tetapi bergantung pada sekdos
swasta dalam menerapkan standar tersebut. Hal ini bekerja dengan FASB dan
bersifat menekan saat FASB dinilai bergerak terlalu lambat atau menyimpang.
FASB dibentuk pada tahun 1973 dan desember 2006
mengeluarkan laporan standar
akuntansi keuangan 158 (158 statements of financial
accounting standards-SFASs). Tujuannya adalah untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk para infestor .Prinsip akuntansi yang umum adalah GAAP.
Pada tahun 1991, FASB mengembangkan strategi rencana
pertama untuk aktivitas internasional.Tahun 1994, menambahkan promosi mengenai
perbandingan internasional.FASB merupakan anggota internasional kooperatif,
berkomitmen,untuk fokus pada GAAP AS dan IFRS. Tahun 2002 FASB dan IASB
membentuk komitmen mereka untuk menyatukan tujuan dengan menandatangini Norwalk
Agreement yang kemudian ditegaskan kembali pada tahun 2005, dengan beberapa
tujuan yang akan dicapai pada tahun 2008.
Diantara semuanya yang paling penting adalah pembentuka
PCAOB yaitu suatu organisasi non profit yang diawasi langsung oleh SEC. PCAOB
memiliki tanggung jawab sbb :
·
Menerapkan
audit, mengendalikan kuantitas, etika, kemandirian dan standarisasi lainnya
yang berhubungan dengan persiapan untuk laporan audit perusahaan agar aman
diketahui publik.
·
Mengawasi
subjek audit perusahaan publik terhadap keamanan hukum
·
Memeriksa
akuntansi firma publik yang telah terdaftar.
·
Mendukung
akuntansi firma publik, serta memberikan kasus kepada SEC atau badan lain untuk
menginvestigasi lebih lanjut
2. Meksiko
Tahun 1500an, meksiko merupakan rumah bagi berbagai macam
kebudayaan.Hernando Cortes menaklukan meksiko pada tahun 1521 serta menemukan
koloni spanyol yang telah ada selama 300 tahun. Meksiko mendelegasikan
kemerdekaan pada 1810., dan diakui merdeka oleh spanyol pada 1821.
Meksiko memiliki free market ekonomi yang besar,
perekonomian free market mulai membaik selama 1990-an yang membantu mengurangi
inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membawa dasar ekonomi yang
lebih baik.
·
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Di meksiko standar akuntansi dikeluarkan oleh Council for
Researchand Development of Financial Information Standards yaitu CINIF. Mexican
Institute of Public Accounting mengeluarkan standarisasi proses audit melalui
Auditing Standards and Procedures Commision. Pengaturan standarisasi di meksiko
menggunakan pendekatan sistem Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dari pada
pendekatan Eropa Kontinental.
Persyaratan yang dbutuhkan untuk mempersiapkan laporan
keuangan dan audit berbeda-beda, bergantung pada tipe dan ukuran perusahaan.
Semua perusahaan yang berada dibawah hukum meksisko harus menunjukkan minimal
satu auditor berwenang untuk melaporkan kepada para pemegang saham terkait
laporan keuangan tahunan
3. Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan jepang menggambarkan
adanya percampuran dan pengaruh domestik dan internasional.Pada setengah awal
abad ke-20, pemikiran akuntansi merupakan refleksi adanya pengaruh jerman, sisa
abad selanjutnya adalah pemikiran AS.Pada 2001 terjadi perubahan yang besar
dengan pembentukan organisasi organisasi pengaturan standarisasi akuntansi
sektor swasta.
·
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice
(MOJ).Proteksi pemegang saham dan kreditor merupakan prinsip dasar, dengan
kepercayaan yang inggi pada patokan harga perolehan.Pengungkapan pada kelayakan
kredit dan kemungkinan untuk mendapatkan untung karena distribusi deviden
menjadi hal yang diutamakan.Semua perusahaan yang didirikan berdasarkan
undang-undangperusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi. Japanese
institute of Certified Publik Accountants (JICPA) merupakan organisasi
profesional dari CPAs di jepang. Sebagai tambahan untuk memberikan panduan
mengenai pelaksanaan audit, JICPA mengeluarkan panduan mengenai permaslahan
akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi
akuntansi. Standardisasi proses audit yang berlaku umum dikeluarkan oleh BAC
daripada JICPA. Certified Public Accountant and Auditing Oversight Board
dibentuk pada tahun 2003. Agensi pemerintah, didesain untuk mengawasi dan
mengontrol auditor serta meningkatkan kualitas audit di jepang. Hal ini
dicantumkan dalam FSA pada tahun 2004
4. Cina
Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin cina mulai menggerakan
ekonomi dari program terpusat gaya soviet menuju sistem yang berorientasi
kepada pasar namun masih dala kondisi partai komunis. Pada 1993, kepemimpina
cina menyetujui reformasi jangka panjang lagi yang dimaksudkan supaya
memberikan fleksibelitas yang lebih pada institusi yang berorientasi pasar.
Karakteristik dasar akuntansi cina dimulai sejak
pembentukan RRC pada tahun 1949 menerapkan sistem ekonomi terpusat,
memperlihatkan prinsip dan pola marxis meniru sistem kesatuan soviet. Pelaporan
keuangan terjadwal dan lengkap, fitur utamanya adalah orientasi pengaturan dana
dimana dana berarti properti, barang dan material yang digunakan dalam
produksi. Pelaporan keuangan ditekankan adanya neraca, yang memfleksikan sumber
daya dan kebijakan pemerintah.
·
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
The state council/dewan pemerinta
(sebuah lembaga eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) mengeluarkan aturan
pelaporan dan akuntansi keuangan perusahaan (Financial Accounting and Reporting
Rules for Enterprises-FARR).Semua peraturan fokus pada pembukuan, persiapan
laporan keuangan, praktik pelaporan dan akuntansi keuangan lainnya dan berbagai
hal tentang pelaporan.
Pada tahun 1992, departemen keuangan
mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE), sebuah
konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntut perkembangan standar baru
akuntansi yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan akuntansi cina
dengan praktik internasional.
Komite standar akuntansi cina CASC telah didirikan pada
tahun 1998 sebagai lembaga berwenang didalam departemen keuangan yang
berwenangdidalam departemen keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
standar akuntansi.
Tahun 2006 sebuah susunan baru ASBE telah dikeluarkan
dengan pendekatan big bang mengenai konvergensi. Komisi pengaturan sekuritas
cina CSRC mengatur 2 bursa saham cina : Shanghai, yang dibuka tahun 1990, dan
shanzen, yang dibuka tahun 1991. Sampai tahun 1995 cina memiliki 2 organisasi
akuntansi profesional.CICPA didirikan tahun 1988 mengatur sektor perusahaan
swasta. CACPA bertanggungjawab atas audit perusahaan-perusahaan pemerintah dan
dibawah otorisasi agen yang terpisah, badan administrasi audit negara. Pada
tahun 1995 CICPA dab CACPA bergabung, dengan mengusung nama CICPA,
mengembangkan standar pengauditan dan bertanggungjawab atas kode etik profesional.
5. India
Perekonomian eropa mulai bersaing dengan india setelah
portugis tiba pada tahun 1498. Benteng luar pertama orang inggris dibentuk
diperusahaan india bagian selatan tahun 1619., dan satuan perdagangan
terusmenerus dibuka dibagian lain selama tahun 1850-an. Demonstrasi masa
terhadap aturan kolonial inggris mulai pada tahun 1920-an dibawah kepemimpinan
Mohandas Gandhi dan Jawaharlal Nehru.
Dari 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi india digolongkan
dengan bergaya program sosialis pemerintah terpusat dan industri pengganti
barang impor. Menghadapi krisis ekonomi pemerintah mulai melaksanakan ekonomi
terbuka pada tahun 1991.Perubahan yang dimulai 1991 telah memutus kendali
birokrasi dan mendorong terciptanya pasar yang lebih kompetitif.
·
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Penetapan lembaga pertama diatur dalam undang-undang tahu
1857, dan hukum pertama berhubungan dengan pemeliharaan dan pemerisaan catatan
akuntansi yang telah dilaksanakan tahun 1866, bersama dengan kualifikasi resmi
auditor pertama berlandaskan hukum inggris.
Akta perusahaan 1956 diatur dan diperbaharui oleh agen
pemerintah, departemen urusan perusahaan. Akta tersebut menyediakan cara kerja
yang luas yang disebut kitab akuntansi dan persyaratan untuk sbuah audit.
The Institute of Chartered Accountants of India yang
didirikan pada tahun 1949 mengatur izin profesi akuntansi dan bertanggungjawab
untuk mengembangkan standar akuntansi dan proses audit. Tahun 2006npemerintah
mengumumkan bahwa hal itu cenderung untuk memperkenalkan legislasi perusahaan
yang menyertakan AS dengan International Financial Reporting Standards.
Bab
5
Pelaporan
dan Pengungkapan
1.
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan
perkembangan sistem akuntansi.Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap
investor sangat ditekankan.Investor institusional memainkan peranan yang
semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai
pemegang saham yang meningkat.Di kebanyakan negara-negara lain (seperti
Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham
masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga)
secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.Bank-bank ini,
kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan
dan aktivitas perusahaan.
2. PENGUNGKAPAN SUKARELA
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki
dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan
saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi
Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang
mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal
dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang
bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya
kepada para investor.Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar
mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan ke depannya.Manajer
berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sukarela.Pemilihan
pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan
insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela.Sejumlah aturan,
seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga
(seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar.Aturan akuntansi
mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi
dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham.Aturan
pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para
pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
3. KETENTUAN PENGUNGKAPAN WAJIB
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi
informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan
kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar
domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).” Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan
ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat
perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider
trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum
yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
4. KEBUTUHAN PENGATURAN PENGUNGKAPAN
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas
menentukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestik dan
asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang menyeluruh dan
dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor, dimana akan
meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas
pasar keseluruhan.
5. PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN SEC AMERIKA
SERIKAT
Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk
melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan
perusahaan domestik. Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing
menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya
sistem akuntansi dan pengungkapan terkini melindungi investor dan memastikan
kualitas pasar modal AS.
6. PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba
per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang
mencakup
·
ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham
(EPS),pengeluaranmodal, dan pos keuangan lainnya
·
informasi prospektif mengenai kinerja atau
posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
·
laporan rencana manajemen dan tujuan operasi
di masa depan.
·
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara
menyajikanPengungkapan informasi
mengenai rencana dan tujuan manjemen.Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang
mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling
tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman
menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
7.
Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi
dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat.
Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data
laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada
sekarang.Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas
pelaporan segmen yang sangat mendetail.Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.Laporan arus kas
dan arus dana IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan
sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
Pengungkapan tanggung jawab sosial Saat ini perusahaan dituntut untuk
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.Informasi mengenai
kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh.Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi
kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan
kerja dan tenaga kerja anak-anak.Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan
keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
·
”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi
keuangan ke dalam mata uang non domestic
·
Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan
secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
·
Satu set lengkap laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan
mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan
keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga
melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam
bahasa Inggris.Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar
domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar
domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
8.
PENGUNGKAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata
kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk
menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas
dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola
perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham,
tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak
yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian
dari para regulator, investor dan analis.
9. PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN BISNIS
MELALUI INTERN
World Wide Web semakin
banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak
sekarang memainkan peranan sekunder.Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business
Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan.
Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan
akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan
pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara
langsung dapat menikmati manfaatnya.
10. PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA
PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan
perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan
kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara
maju.Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis
keuangan Asia Timur di tahun 1997.Tingkat pengungkapan yang rendah di
negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola
perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang,
bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan
kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan
pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih maju. Namun demikian, permintaan investor atas
informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara
pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap
permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan
meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
11. IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak
perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi
yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin
meningkat di seluruh dunia.Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang
memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
Bab
6
Translasi
Mata Uang Asing
1.
ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing
dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan
dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap
translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi dengan peminat saham asing.
2.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa
terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
·
Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor,
termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham
nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini
bersifat langsung atau tidak langsung.
·
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan
untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang
akan datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi
dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
·
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot
dan penjualan forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward
mata uang.
3.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS
ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang
digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestic, yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal
laporan keuangan.
·
Kurs historis; translasi mata uang yang
berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban
dengan mata uang asing pertama kali muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau
dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
·
Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang
Fungsional
Faktor
Ekonomi
|
Mata
Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata
Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus
Kas
|
Menggunakan mata uang
local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh
secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga
Jual
|
Sangat
tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi
local
|
Responsif
terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga
Pasar
|
Kebanyakan
pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
|
Kebanyakan
pada negara induk dan menggunakan mata uang negara induk
|
Anggaran
Biaya
|
Sering
terjadi pada daerah local
|
Sangat
berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan
mata uang local dan dilayani oleh operasional local
|
Diberikan
oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk perusahaan agar memenuhi
kewajiban jangka panjang
|
Internal
Perusahaan
|
Jarang,
tidak ekstensif
|
Sering
kali dan transaksi yang ekstensif
|
·
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
·
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi
ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
4.
TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
o
Metode Current-Noncurrent
o
Metode Moneter-Nonmoneter
o
Metode Kurs Sementara
5.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG
ASING
Pendekatan akuntansi untuk
penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
6.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI
INTERNATIONAL 21
·
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata
Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang
digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
·
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan
adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk
periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya
penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam
pendapatan lancar.
·
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata
Uang Fungsional
Usaha gabungan asing
mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata
uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional
(metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan
metode kurs saat ini.
7.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
·
Perspektif Laporan
·
Harga Perolehan
·
Konsep Pendapatan
·
Laba Terkelola
8.
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara
tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah
ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan
biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi
akan menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
Bab
7
PSAK
vs IFRS
IFRS
(internasional Financial reporting Standards) merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh IASB (Internasional Accounting Standard
Board). Sejarah terbentuknya IFRS diawali dengan adanya perbedaan yang kompleks
anatar negara tentang mengatur penyusunan laporan keuangan.Disamping bertujuan
untuk mendamaikan perbedaan namun juga untuk membuat sebuah standar akuntansi
yang berlaku secara internasional.
Tahun
|
Sejarah
|
1973
|
International Accounting Standard Committee (IASC) berdiri.
|
1974
|
IASC
menyepakati International
Accounting Standard (IAS)
yang akan menjadi cikal bakal International
Financial Reporting Standard (IFRS).
|
1976
|
IASC
bekerjasama dengan Kelompok Sepuluh Gubernur Bank dalam aspek dana proyek
IASC dan laporan keuangan bank.
|
1977
|
Terbentuk International Federation of Accounting (IFAC).
|
1978
|
Nigeria
dan Afrika Selatan bergabung dengan IASC.
|
1980
|
Diadakan
pertemuan antarpengurus Kelompok Akuntansi dan Pelaporan PBB bertemu untuk
pertemakalinya dan menandatangani kerjasama antara IASC dan Kelompok
Akuntansi dan Pelaporan PBB.
|
1982
|
International Financial Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC untuk menjadi
standar akuntansi global.
|
1983 -1984
|
Italia
dan Taiwan bergabung.
|
1995
|
Negara-negara
Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS .
|
1999
|
Diadakan
pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana
Moneter Internasional.
|
2001
|
Dibentuk
IASB sebagai IASC.
|
2002
|
FASB
dan IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan
IFRS.
|
2011
|
IFRS
telah digunakan oleh lebih dari 150 negara, termasuk Jepang, China, Kanada
dan 27 negara Uni Eropa.
|
Di setiap negara, penyusunan laporankeuangan
memiliki standar dan tahapan yang berbeda-beda. Standar dan tahapan
tersebut ditentukan oleh kalangan profesi yang bergabung dalam sebuah lembaga
resmi.Misalnya di Amerika Serikat, terdapat lembaga yang menangani masalah
akuntansi dan pelaporannya yaitu Financial
Accounting Standar Board (FASB).
Untuk menyamakan standar dan tahapan dalam
membuat laporan keuangan di seluruh dunia, tanggal 29 Juni 1973 didirikan
lembaga yang menangani standar dan tahapan laporan keuangan yaituInternational Accounting Standard Committee (IASC). Lembaga ini didirikan oleh lembaga-lembaga
profesi dari Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, dan
Inggris pada pertemuan perdana di Inggris.Agenda pertamanya adalah mengakui
praktik akuntansi di semua negara. Lembaga ini kemudian menyepakati International Accounting Standard (IAS) yang akan menjadi cikal bakal International Financial Reporting
Standard (IFRS) pada tahun
1974. Pada tahun ini juga ada negara-negara baru yang menjadi anggota pertama
dari IASC yaitu Belgia, India, Israel, Selandia Baru, Pakistan, dan Zimbabwe.
Pada tahun 1976 cakupan IASC
semakin luas dengan berlangsungnya kerjasama antara IASC dengan Kelompok
Sepuluh Gubernur Bank dalam aspek dana proyek IASC dan laporan keuangan bank.
Setahun kemudian dibentuk International
Federation of Accounting (IFAC)
sebagai bagian dari IASC.Meskipun IFAC merupakan bagian dari IASC, namun IFAC
memiliki misi dan tujuan terendiri.Misi IFAC adalah untuk mendukung
perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan
dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan
umum. Tujuan dari IFAC adalah upaya pengembangan International Standar Audits (ISAs), kode etik, kurikulum
pendidikan, standar akuntansi sektor swasta, dan kaidah-kaidah bagi akuntan
dalam berbisnis atau mereka yang terlibat dalam teknologi.
Tahun 1978, Nigeria dan
Afrika Selatan bergabung dengan IASC.Kemudian pada tahun 1980 diadakan
pertemuan antarpengurus Kelompok Akuntansi dan Pelaporan PBB bertemu untuk
pertemakalinya dan menandatangani kerjasama antara IASC dan Kelompok Akuntansi
dan Pelaporan PBB.Dua tahun kemudian International
Financial Accounting Standard (IFAC)
mendorong IASC untuk menjadi standar akuntansi global.Semakin lama, apresiasi
dari negara-negara di dunia semakin meningkat.Hal ini terbukti dengan
bergabungnya Italia pada tahun 1983 dan Taiwan pada tahun 1984.Pada tahun 1995
negara-negara Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS
setelah melewati pertemuan-pertemuan formal sebelumnya.
Pada 1998 jumlah anggota
IFAC/IASC mencapai 140 lembaga yang tersebar di 101 negara. Akhirnya, pertemuan
menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter
Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan
dunia melalui IAS.
Pada 2001, dibentuk IASB
sebagai IASC.Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang
meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang
transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar
modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB
sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS.Langkah
itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi sesuai.
Memang, hingga saat ini IFRS
belum menjadi satu-satunya standar akuntansi di dunia. Namun standar ini telah
digunakan oleh lebih dari 150 negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27
negara Uni Eropa. Selain itu, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan
laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua
perusahaan domestik atau perusahaan yang tercatat. Bagi Perusahaan multinasional
atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa
negara di Timur Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan
IFRS.
Proses yang panjang tersebut
akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara
bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa
diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara
tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat
perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia. Hal yang penting dari peralihan ke
IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan,
tetapi juga mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam
perusahaan.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK)
merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di
dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang
dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang
akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang
segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan
oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu.
Pernyataan di atas
memberikan pemahaman bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau
kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau
institut resmi. Dengan kata lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK)merupakan sebuah peraturan tentang prosedur akuntansi yang telah
disepakati dan telah disahkan oleh sebuah lembaga atau institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada
teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah
mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam
memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami
bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada
penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek
“pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.
Pemahaman di atas memberikan
gambaran bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi “tata cara
penyusunan laporan keuangan” yang selalu mengacu pada teori yang berlaku, atau
dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung. Dari
keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi
yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi
yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan
oleh lembaga atau institut resmi.
Sebagai suatu pedoman,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan
bagi setiap perusahasan dalam membuat laporann keuangan. Namun paling tidak
dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus
ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan
baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil
keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.
Dari
penjelasan di atas, tentunya muncul pertanyaan yang sangat mendasar yaitu, apa
perbedaan dari kedua standar laporan keungan tersebut, dan berikut ini adalah
ulasan mengenai beberapa perbedaan SAK dan IFRS.
|
SAK
|
IFRS
|
Sumber
|
PSAK No.1 ( Revisi
1998),Penyajian Laporan keuangan
|
IAS1, Presentation of
Financial Statements
|
Neraca
|
Memerlukan penyajian aset
lancar maupun aset tidak lancar kecuali untuk industri tertentu seperti bank
|
Penyajian bukan aset
lancar ataupun aset tidak lancar,hanya bila penyajian likuiditas lebih
relevan dan dapat diandalkan untuk item tertentu
|
Laporan
Kinerja Keuangan
|
Laporan laba rugi
|
Laporan laba rugi
komprehensip
|
Laporan
Laba/Rugi
|
Sama seperti IFRS. Tetapi
,ada perbedaan rincian pada item yang disajikan pada laporan pendapatan yang
diterima di muka
|
Tidak memiliki format
standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari
dua format
|
Laporan
Arus Kas (Format dan Metode)
|
Sama dengan IFRS tetapi
dalam beberapa entitas harus menggunakan metode langsung
|
Pos standar tetapi
ketentuan terbatas pada isinya. Menggunakan metode langsung atau metode tidak
langsung
|
Pos
Luar Biasa
|
Item pos luar biasa masih
harus dilaporkan
|
Didalam IFRS dilarang
|
Penyajian
Keuntungan dan kerugian yang diakui/Pendapatan Komperhensif lainnya
|
Diakui adanya keuntungan
dan kerugian yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang
saham
|
Menyajikan laporan
keuangan yang mengakui keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun
tidak pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham
|
Hasil
Presentasi Perusahaan Asosiasi
|
Secara khusus
tidak memerlukan penunjukkan hasil saham sesudah pajak
|
Menggunakan metode
ekuitas yang menunjukkan hasil saham sesudah pajak
|
Pengungkapan
Signifikan Tentang Asosiasi
|
Pengungkapan yang kurang
dibandingkan dengan IFRS .Informasi yang signifikan aktiva , kewajiban
,pendapatan , dan hasil yang tidak diperlukan
|
Memberikan informasi yang
rinci atau signifikan atas aktiva , kewajiban ,pendapatan dan hasil
|
Tanggung
Jawab laporan Keuangan
|
Manajemen
|
Tidak diatur
|
Komponen
Laporan Keuangan
|
Neraca, Laporan
laba-rugi,Laporan arus kas, Laporan
|
Laporan posisi
keuangan,Laporan laba-rugi
|
Daftar Pustaka
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta: Salemba
Empat,2005. Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting.Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat